Kamis, 03 April 2014

Review : The Raid 2 - Berandal (2014)

Poster Teatrikal The Raid 2-Berandal.jpeg


DATA FILM


Judul Film: The Raid 2: Berandal (2014)
Genre: Aksi
Sutradara: Gareth Evans
Produser: Gareth Evans
Produksi: Merantau Films, XYZ Films
Bahasa:  Indonesia, Inggris, Jepang
Durasi: 148 menit

PEMERAN UTAMA

  • Iko Uwais sebagai Rama / Yuda, perwira pemula satuan senjata dan taktik khusus yang ditugaskan dalam operasi penyamaran. Rama harus menyusup sebagai anak buah dalam keluarga kriminal Bangun untuk mengungkap korupsi di tubuh kepolisian Jakarta. Semakin tinggi posisi Rama dalam rantai geng Bangun, semakin baik peluangnya untuk mengidentifikasi oknum polisi yang berafiliasi dengan dunia hitam Jakarta. Namun semakin tinggi ia naik, semakin mudah pula identitasnya terbongkar.
  • Arifin Putra sebagai Ucok, putra kepala keluarga geng Bangun. Ucok adalah mata rantai kedua dalam rantai kekuasaan geng kriminal terbesar di Jakarta, namun sebelum mewarisi posisi ayahnya, dia menjadi penegak kekuasaan dan penagih dalam kerajaan kriminal ayahnya.
  • Oka Antara sebagai Eka, tangan kanan Bangun, penasihat kepala keluarga geng terbesar di Jakarta. Jika bukan karena Ucok, Eka akan ada di baris berikutnya untuk mengendalikan kerajaan kriminal tersebut.
  • Tio Pakusadewo sebagai Bangun, pimpinan gangster kelas kakap di Jakarta. Bos dari geng kriminal yang paling ditakuti Jakarta. Dia selama ini telah mengendalikan dunia hitam Jakarta dengan keluarga Goto dari Jepang dalam situasi yang relatif damai.
  • Alex Abbad sebagai Bejo, gangster muda ambisius. Bejo adalah seorang gangster baru dengan ambisi kebesaran dan sebarisan pembunuh yang siap mati untuknya. Naiknya Bejo dalam rantai dunia kriminal Jakarta mengancam keseimbangan kekuasaan antara keluarga Goto dan Bangun.
  • Julie Estelle sebagai Alicia alias Hammer Girl ("Gadis Palu"), pembunuh bayaran kejam yang berbakat menggunakan palu cakar. Alicia dan adiknya, Baseball Bat Man meninggalkan keluarga berantakan dan ayah mereka yang kejam untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Pencarian mereka menghasilkan kematian dan kehancuran bagi siapa pun yang menghalangi mereka.
  • Ryuhei Matsuda sebagai Keichi, putra pimpinan Yakuza Goto. Putera dan pewaris takhta keluarga Goto. Berperangai terukur dan licik, Keichi mempelajari ayahnya dengan cermat sembari bersiap untuk muncul dari bayang-bayang ayahnya.
  • Kenichi Endo sebagai Goto, pimpinan Yakuza Jepang yang ada di Jakarta. Setelah bertahun-tahun berperang dengan Bangun untuk memperebutkan supremasi dalam dunia hitam Jakarta, Goto dan Bangun mengesampingkan perbedaan mereka dan mengendalikan dunia hitam bersama-sama. Walaupun bekerja memerangi setiap ancaman terhadap kekuasaan mereka, gencatan senjata mereka sangat rapuh, dan kepercayaan mereka lemah.
  • Kazuki Kitamura sebagai Ryuichi, tangan kanan pimpinan Yakuza Goto, penerjemah, dan penasihat. Seperti halnya posisi Eka dalam keluarga Bangun, satu-satunya yang berdiri di antara Ryuchi dan takhta Goto adalah putra Goto, Keichi.
  • Cecep Arif Rahman sebagai The Assassin ("Pembunuh"), tukang pukul dan algojo Bejo. Hanya sedikit yang diketahui tentangnya selain pilihan senjata dan kesetiaannya kepada Bejo. Selalu mempersenjatai dirinya dengan dua karambit (pisau pendek melengkung), hatinya sedingin baja senjatanya.
  • Cok Simbara sebagai Bunawar, kepala satuan tugas anti-korupsi Jakarta. Bunawar selalu selangkah dari mengidentifikasi dan menangkap para polisi hitam yang bekerjasama dengan dunia kriminal Jakarta. Dengan Rama sebagai senjata rahasianya, Bunawar ingin memotong habis seluruh akar korupsi dalam tubuh kepolisian sampai ke titik penghabisan.
  • Yayan Ruhian sebagai Prakoso, algojo dan tukang pukul Bangun yang paling setia dan berdedikasi. Dia pernah menjalani kehidupan mewah, namun kini hidup menyendiri sebagai gelandangan. Dia adalah kunci kelangsungan hidup Bangun di dunia hitam Jakarta; mata dan telinga yang membantu Bangun mengontrol setiap aspek dunia hitam Jakarta.
  • Very Tri Yulisman sebagai Baseball Bat Man ("Pria Pentungan Bisbol"), adik dan rekan dari "Hammer Girl" sebagai pembunuh bayaran Bejo. Dia menyelamatkan kakaknya dari tangan ayah yang kejam dan keluarga berantakan. Kini mereka hidup sebagai duo pembunuh bayaran, mampu bekerja sendiri maupun bersama-sama sebagai sebuah tim tak terbendung.
  • Donny Alamsyah sebagai Andi, kakak Rama yang terasing dari keluarganya setelah terjun ke dunia kriminal dan kini menjadi pimpinan geng Tama (gembong narkoba dari cerita prekuel).
  • Epy Kusnandar sebagai Topan, bos industri pornografi.[6]
  • Roy Marten sebagai Reza, Komisaris kepolisian Jakarta.
  • Zack Lee sebagai Bemi.
  • Fikha Effendi sebagai Isa, istri Rama
  • Hengky Solaiman sebagai Ayah Andi dan Rama.
  • Marsha Timothy
  • Pong Hardjatmo
  • Deddy Sutomo

SINOPSIS


Beranjak dua jam dari saat di mana film pertama berakhir, Berandal meneruskan kisah Rama (Iko Uwais), seorang calon ayah dan perwira polisi pemula yang selamat dari sebuah operasi penyerbuan maut dalam sarang seorang gembong narkoba yang berakhir fatal. Setelah berhasil keluar hidup-hidup dari bangunan yang penuh dengan kriminal dan gangster, Rama mengira ia bisa melanjutkan kehidupan dengan normal, namun dia salah. Setangguh apapun, lawan-lawan Rama di gedung naas itu ternyata tak lebih dari sekumpulan ikan kecil yang berenang di kolam yang jauh lebih besar dari yang ia bayangkan. Kemenangan kecilnya kini telah menarik perhatian binatang-binatang yang jauh lebih besar dan buas dalam rantai dunia kriminal Jakarta. Kini ia dan keluarganya ada dalam bayangan kematian, dan Rama hanya memiliki satu pilihan untuk melindungi bayi dan istrinya: Dia harus masuk dalam operasi penyamaran, memasuki dunia kriminal seorang diri dan mendaki melewati hirarki kekuatan yang penuh persaingan maut, sampai membawanya ke para figur politisi dan polisi korup yang menarik-ulur tali benang di puncak rantai dunia hitam. Rama pun memulai pengembaraan baru yang diwarnai kekerasan, sebuah perjalanan yang memaksa dia untuk menyisihkan kehidupan dan identitasnya, dan mengambil identitas baru sebagai seorang kriminal pelaku tindak kekerasan bernama "Yuda". Di penjara ia harus mendapatkan kepercayaan dari Ucok (Arifin Putra) untuk bergabung dengan gengnya, meletakkan nyawanya dalam sebuah pertaruhan terbesar atas semuanya, untuk mengakhiri seluruh kebusukan dalam tubuh kepolisian.

REVIEW



Melanjutkan cerita dari film sebelumnya The Raid : Redemption, Rama yang telah selamat setelah melakukan operasi penyerbuan yang menjadi kekacuan disebuah gedung gembong narkoba, harus sekali lagi mempertaruhkan nyawanya. Hal ini dilakukan karena para mafia dibalik gembong narkoba masih mengincar nyawa Rama, istri dan anaknya. Untuk itu Bunawar pun membuat status Rama menjadi seorang yang telah meninggal dan membuatkannya identitas baru bernama Yuda. Hal ini dilakukan karena Rama ditugaskan kembali memasuki dunia kriminal untuk mengungkap para politikus dan polisi yang korup dari dalam. Untuk itu dia diharuskan mendekati Uco, seorang anak mafia besar bernama Bangun. Awalnya Rama menolak, tapi begitu dia tau bahwa Andi, kakaknya telah dibunuh oleh para mafia maka Rama pun setuju untuk menjalankan misi ini.

Untuk mendekati Uco tentunya tidak mudah, karena sang anak mafia berada dipenjara maka Rama pun harus masuk penjara dan melakukan penyamaran ala Internal Affairs atau The Departed. Tidak cukup hanya dengan masuk penjara, karena untuk menarik perhatian Uco dan mendapatkan sedikit reputasi Rama harus menghajar anak politikus kotor. Walaupun itu semua berhasil tapi Rama harus selalu waspada karena dirinya yang akan selalu diincar untuk dibunuh oleh orang-orang suruhan sang politikus yang tidak terima anaknya dihajar. Kesamaan hal ini lah yang akhirnya membuat Rama dan Uco menjadi dekat, bahkan sampai mereka berdua keluar dari penjara. Kedekatan ini akhirnya membawa Rama menjadi masuk jauh lebih dalam ke dunia kriminal. Dunia dimana kekerasan, pembunuhan dan perselisihan menjadi satu antara kubu mafia Bangun, kubu mafia yang berasal dari jepang, Goto dan kubu gangster Bejo. Tidak hanya itu Uco sebagai seoran anak mafia pun mempunyai ambisi sendiri agar mendapat masa kejayaanya.

Jika The Raid : Redemption adalah film aksi yang lebih menonjolkan martial arts-nya ketimbang cerita yang sederhana, maka difilm kedua ini disisi cerita mendapat bagian yang lebih banyak dan rumit. Ketika difilm pertama hanya menampilkan pertempuran dua sisi antara para pasukan tentara dengan para pasukan preman-preman gembong narkoba, maka disini akan ada banyak konflik antar hubungan yang terjadi. Hubungan rumit antara kubu Bangun, kubu Goto, dan kubu Bejo pun membawa tujuan dan ambisi yang sering kali berbeda yang menyebabkan perselisihan bahkan sampai dengan pembunuhan. Tidak hanya itu para tokoh yang mempunyai kemampuan bertarung diatas rata-rata pun lebih banyak mendapat tempat untuk tampil di film ini, sebut saja tokoh baru Prakoso yang sebelumnya tampil sebagai Mad Dog, The Assassins, Hammer Girl, dan Baseball Bat-Man yang mempunyai ciri khasnya masing-masing disetiap pertarungannya.

Film ini memang dibuka dengan tensi tinggi dengan alur maju-mundur ditambah adegan pertarungan keroyokan, tapi begitu memasuki pertengahan cerita tensi kembali menjadi sedikit datar karena eksplorasi cerita. Tapi itu semua akan terbayar ketika film kembali memasuki menit-menit akhir, karena tensinya akan kembali tinggi. Untuk adegan perkelahian film ini sudah tidak usaah dikomentari karena ini adalah ujung tombaknya, terlebih duel antara Hammer Girl, Basseball Bat-Man dan Rama atau The Assassins dan Rama. Hanya saja dibalik itu semua, cerita difilm menurutku kurang padatnya dan terkesan diulur-ulur sehingga membuat film ini berdurasi 2 jam lebih padahal alurnya terasa cepat. Padahal bisa saja cerita dipadatkan untuk diganti dengan mengeksplorasi karakter-karakter baru difilm ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar