DESKRIPSI
Anemia (dalam bahasa
Yunani: ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, from ἀν- an, "tidak
ada" + αἷμα haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah sel
darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah
merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang
memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke
seluruh bagian tubuh.
Setiap manusia memiliki sel darah merah dalam jumlah jutaan
bahkan milliaran sel dalam tubuhnya. Di dalamnya, terdapat hemoglobin yang akan
membuat darah manusia berwarna merah. Fungsi hemoglobin ini menjadi media
transport oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh.
Akibat dari anemia adalah transportasi akan terganggu dan
jaringan tubuh si penderita anemia akan mengalami kekuranga oksigen guna
mengahasilkan energi. Maka tidak mengeherankan jika gejala anemia ditunjukan
dengan merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak.
Anemia adalah penyakit
darah yang sering ditemukan. Beberapa anemia memiliki penyakit dasarnya. anemia
bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah merah,
etiologi yang mendasari, dan penampakan klinis.
Penyebab anemia yang paling
sering adalah pendarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara
berlebihan hemolisis atau kekurangan pembentukan sel darah merah (
hematopoiesis yang tidak efektif).
PENYEBAB
Seorang pasien dikatakan
anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau
hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari
11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.
TANDA dan GEJALA ANEMIA
Gejala anemia :
Gejala yang sering dialami penderita anemia antara lain, kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Gejala- gejala tersebut berupa :
- Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama
- Letargi
- Nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktfitas
- Kepala terasa ringan
- Palpitasi
Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu :
- Pucat pada membrane mukosa, yaitu mulut, konjungtiva, kuku.
- Sirkulasi hiperdinamik, seperti takikardi, pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik
- Gagal Jantung
- Pendarahan Retina
Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia diantaranya :
- Glossitis : terjadi pada pasien anemia megaloblastik, anemia defisiensi besi
- Stomatitis angular : terjadi pada pasien anemia defisiensi besi.
- Jaundis (kekuningan) : terjadi akibat hemolisis, anemia megaloblastik ringan.
- Splenomegali : akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik.
- Ulserasi di kaki : terjadi pada anemia sickle cell
- Deformitas tulang : terjadi pada talasemia
- Neuropati perifer, atrofi optik, degenerasi spinal, merupakan efek dari defisiensi vitamin B12.
- Garing biru pada gusi (Burton’s line), ensefalopati, dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal.
KLASIFIKASI ANEMIA
Klasifikasi Anemia akibat Gangguan Eritropoiesis
Anemia defisiensi Besi
Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang hipokrom dan mikrositer.
Anemia Megaloblastik
Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis timidin dan defek pada replikasi DNA, efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah (megaloblas) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan pansitopenia.
Anemia Aplastik
Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas, hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen.
Anemia Mieloptisik
Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor, kelainan granuloma, yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.
Klasifikasi Anemia Berdasarkan Ukuran Sel
Anemia mikrositik
Penyebab utamanya yaitu defisiensi besi dan talasemia (gangguan Hb)
Anemia normositik
Contohnya yaitu anemia akibat penyakit kronis seperti gangguan ginjal.
Anemia makrositik
Penyebab utama yaitu anemia pernisiosa, anemia akibat konsumsi alcohol, dan anemia megaloblastik.
PENGOBATAN
Penderita anemia dapat mengonsumsi suplemen besi untuk memulihkan kekurangan sel darah merah tersebut. Selain itu, vitamin B12 juga diperlukan. Jalan terakhir jika anemia sudah mencapai stadium akut adalah dengan transfusi darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar